Memaknai Perjalanan

Fathiyya Rahmania Fadlilah
1 min readFeb 2, 2024

--

Pulang sekolah aku memutuskan untuk pergi ke pedesaan jauh dari rumah.Deru motorku diiringi pemandangan hamparan sawah dan sejuk angin sore.Rute jalannya menanjak berkelok seperti perasaanku yang sedang kacau gelisah berantakan

Sepanjang perjalanan teringat semua perkataan guru BK hari ini. Konsultasiku menanyakan peluang SNBT dan hasil tes minat bakat.Hasil try outku naik turun sedangkan skor untuk lolos sangat tinggi.Aku juga disarankan aktif di penelitian dan kepenulisan saat kuliah karena kemampuan verbalku cukup bagus

Langit mulai gelap mendung tanda akan turun hujan.Mataku berkaca kaca hatiku penuh pertanyaan.Hujan akan turun bersamaan dengan air mata batinku.Aku menepi dari jalan raya berniat pulang melewati jalan kecil di tengah sawah.

Betapa terpesona luar biasa diriku.Jarak 200 meter ada gerombolan domba mengelilingi jalan di sisi kanan kiri.Bulu putih bagai awan beterbangan dengan hijau sawah memperindah perjalananku.Mereka menghampiriku di tengah jalan berbatu sendirian kesulitan.Diriku bagai dipeluk semesta, air mataku menolak pecah dan langit kembali cerah

Aku termenung menyadari perjalanan meraih cita cita memang sulit dan penuh tantangan.Perlu kerja keras dan doa untuk meraihnya.Saat sedang berjuang memaknai semua yang terlibat dalam perjalananmu.Merayakan setiap kenaikan skor try out, meromantisasi latihan soal, mendoakan kelolosan teman dan menyiapkan kemungkinan terburuk.

Dari aku yang menemukan makna perjalanan.

--

--